A.
Latar
Belakang Masalah
Berdasarkan data dari Biro Pusat Statistik (BPS) Kota Bekasi, jumlah pengangguran di Kota Bekasi di tahun 2010 mencapai 147 Ribu Jiwa dan perkirakan akan terus naik. Jumlah Lulusan SMK, SMA dan Aliyah di kota Bekasi Menurut dinas Kota Bekasi sebagaimana di kutip dari koran tempo setiap tahunnya kurang lebih 29.000. apalagi menurut data BPS juga Lulusan SMK Angka pengangguran tertinggi berdasarkan level kelulusan pendidikan yang pertama adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 9,87%, Sekolah Menengah Atas (SMA) 9,6%, Sekolah Menengah Pertama 7,76%, Diploma I/II/III 6,21%, Universitas 5,91%, dan SD ke bawah dengan 3,64%..
Berdasarkan data dari Biro Pusat Statistik (BPS) Kota Bekasi, jumlah pengangguran di Kota Bekasi di tahun 2010 mencapai 147 Ribu Jiwa dan perkirakan akan terus naik. Jumlah Lulusan SMK, SMA dan Aliyah di kota Bekasi Menurut dinas Kota Bekasi sebagaimana di kutip dari koran tempo setiap tahunnya kurang lebih 29.000. apalagi menurut data BPS juga Lulusan SMK Angka pengangguran tertinggi berdasarkan level kelulusan pendidikan yang pertama adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 9,87%, Sekolah Menengah Atas (SMA) 9,6%, Sekolah Menengah Pertama 7,76%, Diploma I/II/III 6,21%, Universitas 5,91%, dan SD ke bawah dengan 3,64%..
Dari data tersebut kita dapat
mengetahui bahwa Persaingan dunia kerja di era informasi ini semakin ketat.
Persaingan tidak hanya dengan sumber daya manusia setempat, namun juga bersaing
dengan sumber daya manusia dari luar negeri. Era Industri sudah selesai dimana
dulu orang sekolah yang tinggi untuk kemudian mendapat gelar supaya bisa masuk
ke dunia kerja. Namun pada Era Informasi gelar pendidikan tidak lagi menjadi hal utama,
melainkan kebutuhan akan keterampilan yang beragam dari tiap-tiap orang. Setiap
yang ingin maju dalam karir dan pekerjaan, mesti selalu memiliki semangat untuk
senantiasa melakukan pengembangan diri dan memupuk mental pribadi positif.
Sementara itu di sisi lain Siswa memiliki minat belajar yang
rendah lebih menyukai game dari pada belajar. Penggunaan media sosial dan
Internet juga bagi pelajar sudah menjadi
kebutuhan Hidup. Bagi sebagian pelajar ada suatu yang hilang jika satu hari tidak mengakses jejaring sosial.
Dari permasalahan tersebut
penulis melakukan upaya meningkatkann Life Skill Siswa dengan berbasis Hati dan
IT
B.
Permasalahan
Adapun yang jadi
permasalahan yang akan dipaparkan dalam artikel adalah bagaimana upaya yang
dilakukan untuk meningatkan Life Skill Siswa melalui Pembelajaran Fisika .
C.
Strategi
Pemecahan Masalah
1. Penggunaan
Teknologi Informasi
Bidang
yang mendapatkan dampak yang cukup berarti dengan perkembangan teknologi ini
adalah bidang pendidikan, dimana pada dasarnya pendidikan merupakan suatu
proses komunikasi dan informasi dari pendidik kepada peserta didik yang berisi
informasi-informasi pendidikan, yang memiliki unsur-unsur pendidik sebagai
sumber informasi, media sebagai sarana penyajian ide, gagasan dan materi
pendidikan serta peserta didik itu sendiri
Teknologi
dan media dapat banyak berperan dalam pembelajaran. Instruksi dapat tergantung
pada kehadiran guru ( diarahkan instruktur ), bahkan pada situasi ini media
banyak digunakan oleh guru.
Media yang meliputi video, televisi,
diagram, materi cetak, program computer; Sistem Pembelajaran, yang terbagi dalam beberapa kategori; yaitu belajar di kelas, melalui
siaran, melalui paket belajar, menggunakan internet, kegiatan laboratorium,
bengkel kerja, seminar, karyawisata, melalui komputer dan telekomfren; Citra
Visual, media ini dapat memberikan rangsangan-rangsangan visual
seperti gambar/foto, sketsa, diagram, bagan, grafik, kartun, poster, papan
buletin dan lainnya;
Multimedia,
berperan dalam pendidikan dan pelatihan dengan melibatkan pelajar dalam multi
pengalaman indrawi untuk mempromosikan belajar
Pembelajaran jarak jauh, yaitu pembelajaran melalui alat komunikasi yang
mencakup berbagai jenis bentuk kominikasi, termasuk radio, telepon, dan
televisi (siaran langsung, dengan kabel, atau satelit
Adapun media yang digunakan penulis
dalam pembelajaran yaitu
a. Blog
yang berisi Bahan Ajar,Kisi-Kisi soal Ujian, Motivasi Belajar dan dokumentasi
pembelajaran yang telah dilakukan
b. Group
Facebook digunakan sarana Diskusi
c. Edmodo
digunakan untuk sarana Pengumpulan Tugas
2.
Pendekatan Pembelajaran dengan Hati
Mengajar
dengan Hati Artinya, hatinya penuh dengan ketulusan dan kesungguhan. Pekerjaan
apa pun yang tidak menyertakan hati akan terasa hambar. Hati ini di sini
memiliki konotasi positif, hati yang bening sesuai dengan kodratnya. Bagi
seorang guru, ketika datang ke sekolah setidaknya mesti memiliki tiga bekal
primer. Pertama, mesti siap dengan materi yang akan diajarkan. Tanpa kesiapan
dan penguasaan materi, apa yang hendak disampaikan kepada siswa? Ini juga
berlaku bagi seorang dosen.
Hubungan
guru-murid jauh berbeda dari hubungan antara montir dan kendaraan rusak yang hendak
diperbaiki. Sehebat-hebat dan semahal-mahal harga mobil mutakhir, tak akan
mampu mengalahkan kepintaran montirnya sekalipun gajinya rendah karena mobil
adalah benda mati, tidak tumbuh dan tidak berkembang. Namun, yang dihadapi
seorang guru adalah anak-anak dengan potensi besar dan bakat berbeda-beda.
Anak-anak
datang dengan mimpi, cita-cita besar, dan membawa harapan orang tuanya untuk
membangun masa depan yang lebih baik. Oleh karena itu seorang guru, termasuk
orang tua,mesti menjadi pendengar dan pemerhati yang baik bagi anak-anak. Mesti
selalu menambah wawasan tentang perkembangan psikologi anak dan berbagai temuan
metode yang baru dan cocok untuk diterapkan pada anak-anak. Bekal kedua bagi
seorang guru ketika masuk kelas adalah keterampilan menerapkan metode
pembelajaran yang tepat, efektif, dan menyenangkan.
0 comments:
Post a Comment