Tuesday, March 11, 2025

Kisah Nabi Zakaria Mengenai Pelajaran tentang Harapan dan Kesabaran

        

    Dalam kehidupan ini, sering kali kita dihadapkan pada situasi di mana apa yang kita inginkan tidak kunjung tercapai. Seperti yang disampaikan dalam khutbah, banyak di antara kita yang berharap memperoleh kekayaan, kesehatan, atau keturunan, namun semua itu mungkin belum diberikan oleh Allah. Hal ini mengingatkan kita pada kisah Nabi Zakaria alaihis salam, yang juga mengalami hal serupa.


       Nabi Zakaria, seorang nabi yang sangat saleh, mendambakan keturunan untuk meneruskan amanah dakwah yang dipercayakan kepadanya. Meskipun ia telah berdoa dan memohon kepada Allah selama bertahun-tahun, ia belum juga dikaruniai seorang anak. Namun, meski usianya bertambah tua dan keadaan istrinya yang mandul, ia tidak pernah berputus asa. Dalam doanya, ia menyatakan, "Ya Allah, tulangku telah melemah dan rambutku telah memutih, tetapi aku tidak pernah merasakan kecewa dalam berdoa kepada-Mu.
    

    Kisah Nabi Zakaria mengajarkan kita tentang tiga sifat yang harus dimiliki agar doa kita didengar dan dikabulkan oleh Allah:

  1. Bersegara dalam Kebaikan**: Nabi Zakaria dan keluarganya dikenal sebagai orang-orang yang senantiasa bersegera dalam melakukan kebaikan. Allah memerintahkan kita untuk berlomba-lomba dalam berbuat baik, dan Allah menjanjikan balasan bagi mereka yang melakukannya.
  1. Doa dengan Harapan dan Rasa Takut**: Ketika berdoa, Nabi Zakaria melakukannya dengan penuh harapan dan rasa takut akan siksaan Allah. Ia tahu bahwa hanya Allah-lah yang dapat memenuhi semua harapannya. Ini menunjukkan pentingnya bersikap tawadhu dan merendahkan diri di hadapan Allah.
  1. Khusyuk dalam Ibadah**: Sifat ketiga yang dimiliki Nabi Zakaria adalah kekhusyukan. Ia tunduk dan rendah hati di hadapan Allah, menyadari bahwa dirinya adalah hamba yang sepenuhnya bergantung kepada-Nya. Ini adalah pengingat bagi kita bahwa kita semua adalah makhluk yang membutuhkan Allah dalam setiap aspek kehidupan kita.

    Akhirnya, Allah mengabulkan doa Nabi Zakaria dengan mengaruniakan seorang putra, Yahya, yang kelak menjadi nabi. Ini adalah bukti bahwa Allah tidak akan pernah mengecewakan hamba-Nya yang sabar dan tidak pernah putus asa.


Related Posts:

0 comments:

Post a Comment