Saturday, November 26, 2016

INDONESIA SAAT INI DALAM PERSFEKTIF WANGSIT PRABU SILIWANG






Kalau kita menelusuri sejarah sunda ada hal yang menarik di masyarakat Sunda mengenai Sosok Prabu Siliwangi. Prabu Siliwangi memberikan amanat yang penuh dengan hakekat menggambarkan keadaan sosial kepemimpinan  dalam kurun waktu pasca Prabu silwangi moksa.Pesan itu terkenal dengan sebutan Wangsit Prabu Siliwangi.



Dengan mempelajari nasehat dan amanat para leluhur banyak kebijaksaanaan dan nilai yang dapat kita ambil oleh sebab itu sudah sepantasnyalah kita  memberikan apresiasi pada  nilai ini dan Belajar darinya agar perubahan dan perbaikan yang kita lakukan berada dalam arah yang benar tidak terjebak dalam lingkaran setan.



Mari kita simak wangsit Prabu Siliwangi yang menggambarkan Indonesia pada saat ini.Kemudian datang pemuda berjanggut, datangnya cuma sebentar sambil menyandang kantong tua mencoba memperingatkan yang sedang salah langkah, memperingatkan yang sedang kelupaan, tapi tidak ditanggapi. Karena pinternya kebelinger, maunya hanya menang sendiri. Mereka tidak sadar, bahwa saat itu langit sudah memerah, asap mengepul dari perapian.


Alih-alih ditanggapi, pemuda berjanggut ditangkap lalu dimasukan ke penjara. Lalu mereka mengacak-ngacak dapur orang lain, beralasan mencari musuh tapi sebenarnya mereka sengaja membuat permusuhan. Waspadalah! sebab mereka nanti akan melarang Pajajaran untuk diceritakan. Sebab takut ketahuan, bahwa mereka sebenarnya yang menjadi gara-gara selama ini.


Predeksi Prabu  Siliwangi terbukti  aksi umat Islam ke Jakarta  untuk menegakan keadilan oleh peserta aksi dianggap tidak ditanggapi pemerintah sehingga provokator masuk ke tengah aksi  muncul kerusuhan pada akhir aksi truk polisi di bakar massa yang marah bahwa langit mulai memerah dan asap Mengepul dari perapian.


Setelah itu  muncul isu makar, pemecah  belah persatuan bangsa , demo bayaran di alamatkan pada peserta aksi. Umat islam yang membela agama mereka diberi “label” Negatif. Kemudian situs-situs islam di blokir karena dianggap menebar kebencian.  TV yang menyiarkan aksi di beri peringatan. Pengusaha Bus yang membawa peserta aksi di beri warning. Waspadalah! sebab mereka nanti akan melarang Pajajaran untuk diceritakan. Sebab takut ketahuan, bahwa mereka sebenarnya yang menjadi gara-gara selama ini.

0 comments:

Post a Comment