Kalau kita menelusuri sejarah sunda ada hal yang
menarik di masyarakat Sunda mengenai Sosok Prabu Siliwangi. Prabu Siliwangi
memberikan amanat yang penuh dengan hakekat menggambarkan keadaan sosial
kepemimpinan dalam kurun waktu pasca
Prabu silwangi moksa.Pesan itu terkenal dengan sebutan Wangsit Prabu Siliwangi.
Dengan mempelajari nasehat dan amanat para leluhur
banyak kebijaksaanaan dan nilai yang dapat kita ambil oleh sebab itu sudah
sepantasnyalah kita memberikan apresiasi
pada nilai ini dan Belajar darinya agar
perubahan dan perbaikan yang kita lakukan berada dalam arah yang benar tidak
terjebak dalam lingkaran setan.
Mari kita simak wangsit Prabu Siliwangi yang menggambarkan
Indonesia pada saat ini.Kemudian
datang pemuda berjanggut, datangnya cuma sebentar sambil menyandang kantong tua
mencoba memperingatkan yang sedang salah langkah, memperingatkan yang sedang
kelupaan, tapi tidak ditanggapi. Karena pinternya kebelinger, maunya hanya
menang sendiri. Mereka tidak sadar, bahwa saat itu langit sudah memerah, asap
mengepul dari perapian.
Alih-alih
ditanggapi, pemuda berjanggut ditangkap lalu dimasukan ke penjara. Lalu mereka
mengacak-ngacak dapur orang lain, beralasan mencari musuh tapi sebenarnya
mereka sengaja membuat permusuhan. Waspadalah! sebab mereka nanti akan melarang
Pajajaran untuk diceritakan. Sebab takut ketahuan, bahwa mereka sebenarnya yang
menjadi gara-gara selama ini.
Predeksi
Prabu Siliwangi terbukti aksi umat Islam ke Jakarta untuk menegakan keadilan oleh peserta aksi dianggap
tidak ditanggapi pemerintah sehingga provokator masuk ke tengah aksi muncul kerusuhan pada akhir aksi truk polisi
di bakar massa yang marah bahwa langit mulai memerah dan asap Mengepul dari
perapian.
Setelah
itu muncul isu makar, pemecah belah persatuan bangsa , demo bayaran di
alamatkan pada peserta aksi. Umat islam yang membela agama mereka diberi “label”
Negatif. Kemudian situs-situs islam di blokir karena dianggap menebar
kebencian. TV yang menyiarkan aksi di
beri peringatan. Pengusaha Bus yang membawa peserta aksi di beri warning. Waspadalah!
sebab mereka nanti akan melarang Pajajaran untuk diceritakan. Sebab takut
ketahuan, bahwa mereka sebenarnya yang menjadi gara-gara selama ini.
0 comments:
Post a Comment