Sunday, November 27, 2016

MEMANGGIL NAMA ADA ETIKANYA LHO




Ada seorang Karyawan sebutlah Fulan namanya.Fulan merasa tersinggung oleh ucapan pimpinannya selalu nama dia Si fulan ketika dalam forum resmi yang dihadiri orang banyak. Padahal Si di daerah asal si Fulan dia berkononotasi negatif disematkan untuk nama anjing dan mengusir Anjing.  Fulan merasa dipermalukan di depan umum menurut dia pimpinannya tidak  membedakan mana bahasa untuk publik dan mana bahasa untuk personal,  padahal dalam budaya Jawa istilah   Njamal Saya tertegunmendengar cerita dia ternyata untuk memanggil nama sesorang ada etikanya . 


Njambal adalah istilah dalam bahasa Jawa untuk penyebutan nama seorang karena umur, pangkat, kedudukan.  Mbak , Mas, Mbah, Bapak, Ibu, Dik  adalah panggilan yang sering umum digunakan. Dalam budaya Jawa menyebut seorang yang baru dikenal tanpa embel-embel tadi adalah tidak Baik  Dengan mengindahkan pemakaian  istlah nama tersebut artinya kita  memberi  hormat pada orang yang kita panggil. 

            Disamping panggilan kehormatan  ada panggilan yang bersifat anotomasia ( nama diri lain sebagai nama Jenis ) seperti si jangkung, si Pendek, Si Gendut,  Si ceking, si Buta, si Juling, si Hitam.   Kata Si ketika menyebut nama orang  tidak sopan digunakan pada orang yang baru dikenal atau digenukan menyebut nama orang di acara resmi yang di hadiri orang banyak. Contoh ketika menanya kabar seorang teman kepada teman yang lain, “kabar si fulan gimana?”, rasanya terasa beda, akan lebih sopan terdengar jika kata “si” dihilangkan, menjadi “kabar fulan gimana?”

Dalam sosiolinguistik tentang teori kesopanan, Brown dan Levinson mengungkapkan bahwa perlakuan dan percakapan seseorang terhadap orang lain berbeda dikarenakan beberapa faktor, diantaranya adalah kekuasaan (power). Maksudnya adalah jabatan atau posisi orang yang bercakap itu. Yang kedua, adalah kedekatan sosial (social status), misalnya pertemanan yang sudah lama tapi kemudian teman itu punya kekuasaan lebih misalnya jadi majikannya maka dalam situasi tertentu perlakuan dan cara berbicaranya jadi lain. Yang ketiga yaitu tingkat kewajibannya. Yah misalnya dengan mempertimbangkan seberapa besar akibat yang mungkin ditimbulkan dari apa yang dilakukannya (ranking of imposition). 

Seorang pimpinan yan memegang suatu jabatan   Meskipun dia lebih muda dan punya kekuasaan tapi dalam hal tertentu akan berkata dan bersikap lebih sopan jika dihadapkan pada orang yang lebih tua meskipun statusnya adalah bawahan atau pegawai rendahan. Begitupun sebaliknya perlakuan orang tua ke orang yang lebih muda itu lain dalam konteks tertentu.

Aturan memanggil nama sesorang sudah dijelaskan dalam Al Qur’an surat Al Hujurat (49):11  Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang lalim.”

Dari Ayat tersebut dapat diambil hikmah yakni Jangan suka mengolok-olok orang, karena bisa jadi orang tersebut lebih baik  ,Jangan memanggil orang dg gelar (nama panggilan) yg buruk, Orang yg memanggil dg gelar yg buruk bisa menurunkan derajat keimanannya menjadi tingkat/level fasik,,Lakukan taubat (nasuha0, apabila kita pernah melakukan hal2 tersebut di atas..

Oleh sebab itu mari kita perbaiki lisan dan akhlak kita agar tidak melakukan perbuatan yang tidak bermanfaat dan menyinggung perasaan orang lain yang salah satunya memanggil nama dengan panggilan yang buruk. Jika mau di hormati orang lain hormati dulu orang lain dimulai dengan memikirkan perasaaan orang lain. Perbedaan Posisi  Pejabat atau bukan,  Tua atau muda tidak berhalangan menjadikan sesorang bersikap Santun.






0 comments:

Post a Comment