Aku dan Si Biru jadi Pak Pos |
Dua minggu sebelum Lebaran pimpinan di tempatku bekerja merencanakan membuat Kartu lebaran.,Beliau memanggilku mendiskusikan rencana design Kartu Lebaran. Ada dua pilihan pergi ke percetakan atau membuat sendiri... Mengapa harus Kartu Lebaran tanyaku? bukan kah sekarang adalah zaman digital ,,ada whats upp,,bbm,..face book..kenapa harus kartu Lebaran Tanyaku.
Tidak semua orang di sini memiliki ponsel pintar...ini bukan Jakarta....nyatanya ini adalah pedesaan dengan kartu Lebaran adalah simbol dan media penghormatan dan penghargaan untuk pipimpinan instansi, kerjaan kita selalu melibatkan Lintas Instasi, Jawabnya. Mendengar jawaban itu Saya hanya bisa mengangguk dan berkata siap dan Laksanakan. Pembuatan kartu lebaran pun di mulai, walau saya dulu pernah belajar photo shop dan Corel draw namun jarang di pakai jadi lupa-lupa ingat cara menggunakannya,,,,Untungnya ada mbah google saya bisa belajar langsung padanya....
Banyak tantangan seh waktu membuatnya ...dimulai dari gangguan teman sekantor yang super duper iseng...printer yang tidak warna tidak keluar tinta warnanya....waduh karena baru belajar pembuatan agak lama perlu masukan dan koreksi dari pimpinan. Akhirnya jeng jreng kartu lebarannya jadi namun timbul masalah siapa yang membagikannya...Di bagi tugas itu solusinya dan pengalaman menjadi tukang pos di mulai. dengan ditemani si Biru yang berplat merah...melewati gunung.. .bukit dan sungai adala pengalaman tak terlupakan.,,, HO....HO....Saya berpikir positif saja ini waktunya menikmati segarnya udara pegunungan keindahan alam ciptaan Tuhan ,,suejuknya walaupun harus sport Jantung melewati jembatan Reyot
0 comments:
Post a Comment