Dalam kegiatan pembelajaran buku pelajaran merupakan salah satu unsur penting yang dapat menentukan suatu kualitas pembelajaran..Oleh sebab itu, Jika dalam pembelajaran tanpa buku pelajaran ibarat sayur tanpa garam. Mau tidak mau, suka tidak suka, kita tidak dapat memungkiri bahwa buku pelajaran merupakan jantung dari pelajaran
Namun, kendala di lapangan buku pelajaran tiap tahun berubah, sehingga buku pelajaran yang dipakai oleh kakak kelas tidak dapat diwariskan ke adik kelasnya. Hal itu tidak seharusnya terjadi jika guru mampu mengembangkan sendiri materi pembelajaran yang akan di ajarkannya itu. Guru mengajar menjelaskan apa yang ada di dalam buku pelajaran dari halaman pertama hingga halaman terakhir. Jadi bukan guru yang mengajar di depan siswa tapi pengarang buku yang mengajar, guru hanya menyampaikan ulang apa yang ada di buku.
Berbagai kajian di lapangan membuktikan bahwa sering kali guru tidak peduli dan bahkan tidak pernah membuka kurikulum sebelum mengajar. Bagi mereka, yang paling penting adalah buku pelajaran. Tapi mereka pulalah yang paling keras dalam menentang perubahan kurikulum padahal sebenarnya materi pembelajarannya tidak berubah. Bahkan, dalam KTSP (Kurikulum tingkat satuan Pendidikan ) membuka lebar-lebar kesempatan pada guru untuk mengembangkan sendiri materi pembelajaran..
Alasan Guru jadi penyaji Buku
Ada Berbagai macam alasan yang guru kemukakan yang membuat guru lebih senang menjadi penyaji buku pelajaran, seperti: kendala waktu, waktu guru lebih banyak tersita untuk mengajar dan mengoreksi hasil ulangan, belum lagi waktu untuk keluarga.
Alasannya lainnya lagi, adalah dalam kegiatan pembelajaran yang berkuasa adalah guru mau jadi penyaji buku, mau jadi penyampai buku terserah guru yang mengajar, yang penting kewajiban mengajar sudah tuntas.
Alasan lainnya lagi yang sering dikemukakan guru adalah untuk apa guru harus cape-cape mengembangkan materi pembelajaran, kan ada buku pelajaran yang sudah jadi dari penerbit, apalagi kalau ada kerjasama dengan penerbit, guru dapat persentase, kan lumayan untuk nambah-nambah pemasukan.
Pentingnya Guru Mengembangkan materi pembelajaran
Buku pelajaran yang ada dilapangan terkesan untuk orang dewasa, sarat teori monoton dan cendurung untuk teori dewasa dan tidak akrab dengan bahasa siswa..Selain itu, sering kali buku pelajaran yang ada tidak dilengkapi dengan visualisasi, peta konsep yang kurang memadai. Kalimat-kalimat yang digunakan tampak kaku dan kurang komunikatif. Sehinggga apabila siswa diberi tugas membaca buku pelajaran membuat mereka cepat bosan.
Materi pelajaran yang di sampaikan dengan cara yang kaku, rumis harus dihilangkan. Materi pelajaran yang diajarkan harus ditampilkan sedemkian rupa sehingga tampil manis, menarik, mudah dipahami, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Sayang sekali kalau ilmu yang di peroleh guru dari bangku perkuliahan jadi sia-sia kalau pada akhirnya guru hanya menjadi penyaji buku pelajaran.Apalagi kalau buku pelajaran merupakan satu-satunya sumber rujukan sehingga siswa dan guru menelan mentah-mentah setiap buku pelajaran tanpa melakukan proses cross chek dan pembacaan kritis.
Namun, kendala di lapangan buku pelajaran tiap tahun berubah, sehingga buku pelajaran yang dipakai oleh kakak kelas tidak dapat diwariskan ke adik kelasnya. Hal itu tidak seharusnya terjadi jika guru mampu mengembangkan sendiri materi pembelajaran yang akan di ajarkannya itu. Guru mengajar menjelaskan apa yang ada di dalam buku pelajaran dari halaman pertama hingga halaman terakhir. Jadi bukan guru yang mengajar di depan siswa tapi pengarang buku yang mengajar, guru hanya menyampaikan ulang apa yang ada di buku.
Berbagai kajian di lapangan membuktikan bahwa sering kali guru tidak peduli dan bahkan tidak pernah membuka kurikulum sebelum mengajar. Bagi mereka, yang paling penting adalah buku pelajaran. Tapi mereka pulalah yang paling keras dalam menentang perubahan kurikulum padahal sebenarnya materi pembelajarannya tidak berubah. Bahkan, dalam KTSP (Kurikulum tingkat satuan Pendidikan ) membuka lebar-lebar kesempatan pada guru untuk mengembangkan sendiri materi pembelajaran..
Alasan Guru jadi penyaji Buku
Ada Berbagai macam alasan yang guru kemukakan yang membuat guru lebih senang menjadi penyaji buku pelajaran, seperti: kendala waktu, waktu guru lebih banyak tersita untuk mengajar dan mengoreksi hasil ulangan, belum lagi waktu untuk keluarga.
Alasannya lainnya lagi, adalah dalam kegiatan pembelajaran yang berkuasa adalah guru mau jadi penyaji buku, mau jadi penyampai buku terserah guru yang mengajar, yang penting kewajiban mengajar sudah tuntas.
Alasan lainnya lagi yang sering dikemukakan guru adalah untuk apa guru harus cape-cape mengembangkan materi pembelajaran, kan ada buku pelajaran yang sudah jadi dari penerbit, apalagi kalau ada kerjasama dengan penerbit, guru dapat persentase, kan lumayan untuk nambah-nambah pemasukan.
Pentingnya Guru Mengembangkan materi pembelajaran
Buku pelajaran yang ada dilapangan terkesan untuk orang dewasa, sarat teori monoton dan cendurung untuk teori dewasa dan tidak akrab dengan bahasa siswa..Selain itu, sering kali buku pelajaran yang ada tidak dilengkapi dengan visualisasi, peta konsep yang kurang memadai. Kalimat-kalimat yang digunakan tampak kaku dan kurang komunikatif. Sehinggga apabila siswa diberi tugas membaca buku pelajaran membuat mereka cepat bosan.
Materi pelajaran yang di sampaikan dengan cara yang kaku, rumis harus dihilangkan. Materi pelajaran yang diajarkan harus ditampilkan sedemkian rupa sehingga tampil manis, menarik, mudah dipahami, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Sayang sekali kalau ilmu yang di peroleh guru dari bangku perkuliahan jadi sia-sia kalau pada akhirnya guru hanya menjadi penyaji buku pelajaran.Apalagi kalau buku pelajaran merupakan satu-satunya sumber rujukan sehingga siswa dan guru menelan mentah-mentah setiap buku pelajaran tanpa melakukan proses cross chek dan pembacaan kritis.
0 comments:
Post a Comment