Tuesday, June 18, 2013

KECEPATAN CAHAYA

Cahaya merupakan salah satu dari gelombang elektromagnetik. Namun menurut teori kuantum bahwa cahaya merupakan sederetan paket-paket energi (yang disebut foton). Tetapi kedua teori ini saling memberikan konstribusi untuk menjelaskan fenomena itu. Kita tinjau bahwa cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang merambat dalam suatu medium vakum, karena cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang dirambatkan, maka gelombang memiliki energi yang dikandungnya.

Dengan kemampuan itu maka cahaya memiliki kecepatan. Pada tahun 1638 Galileo bertanya berapakah besar kecepatan cahaya itu?. Berbagai fakta yang ada pada waktu itu maka dibantu dengan asistennya untuk melakukan percobaan yakni menghitung besar kecepatan cahaya. Hasil percobaan  itu diperoleh bahwa waktu perjalanan cahaya itu lebih kecil dari waktu reaksi manusia, sehingga metoda tersebut gagal menentukan laju cahaya.

Pada tahun 1675 oleh Roemoer, astronom Denmark yang bekerja di Paris, membuat beberapa pengamatan mengenai laju cahaya melalui gerakan bulan Jupiter dia mendapatkan nilai laju cahaya  2.108 m/s. Kira-kira lima puluh tahun kemudian  James Bradley, astronom inggris membuat beberapa pengamatan astronomi yang dapat mengukur laju cahaya dan mendapatkan nilai sebesar 3.108 m/s

Tahun 1849 Hippolyte Louis Fizeau (1819-1896), fisikawan Prancis, menggunakan metoda astronomi yang mendapatkan laju cahaya sebesar 3,13.108 m/s, Foucault (1819-1898) memperbaiki  motode Fizeau dan mendaptkan nilai laju cahaya sebesar 3.108 m/s.

Fisikawan Amerika Albert Michelson (1852-1931) melakukan sederatan pengukuran laju cahaya yang ekstensif selama perioda lima tahun, dengan menggunakan cara Foucault. Michelson mendapatkan laju cahaya 2,9991.108 m/s tahun 1880 dan tahun 1920 bersama fisikawan lainnya Michelson mengukur laju cahaya dengan menggunakan cermin yang berputar yang diletakan di puncak Mt.Wilson dan puncak Mt.San Antonio yang berjarak 35 km, laju cahaya terukur adalah 2,9979.108.
Pengukuran mutakhir tahun 1973 yang dilakukan Evenson dan kawan-kawan menggunakan metoda yang sama sekali berbeda yaitu cara laser mendapatkan laju cahaya (299.792,4574 ± 0,0012) km/s.

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment