Dalam menentukan posisi suatu benda kita
menggunakan suatu kerangka acuan. Dalam Fisika dikenal dua macam kerangka acuan. Kerangka Acuan Inersia dan
kerangka acuan non inersia. Kerangka acuan non inersia kerangka acuan dimana
benda yang dalam kerangka acuan ini mengalami percepatan akibat gerakan ini.
Sedangkan pada kerangka inersia benda tidak mengalami percepatan tambahan akibat
gerakan kerangka ini
Jika ada dua orang, A dan B mengamati suatu percobaan Fisika. A berada dalam Laboratoium yang diam dan B di dalam sebuah mobil yang melintasi laboratorium ini dengan percepatan konstan, maka menurut prinsip relativitas Newton, hasil yang dicatat oleh A dan B akan sama. Jika sekarang situasinya dibalik, A berada dalam mobil dan B dalam Laboratorium. Menurut prinsip relativitas Newton A dan B tetap akan mencatat hasil sama.
Jika ada dua orang, A dan B mengamati suatu percobaan Fisika. A berada dalam Laboratoium yang diam dan B di dalam sebuah mobil yang melintasi laboratorium ini dengan percepatan konstan, maka menurut prinsip relativitas Newton, hasil yang dicatat oleh A dan B akan sama. Jika sekarang situasinya dibalik, A berada dalam mobil dan B dalam Laboratorium. Menurut prinsip relativitas Newton A dan B tetap akan mencatat hasil sama.
Tapi jika ada dua orang (A dan B) mengamati suatu
hasil percobaan dan mendapatkan hasil yang sama, sukar bagi kedua orang itu
membedakan hasil yang sama, sukar bagi kedua orang ini untuk menentukan mana
yang bergerak dan mana yang diam. Pemecahannya adalah dengan mengambil salah
seorang sebagai kerangka acuan (misalnya A) dan menganggap yang lain (B) bergerak relatif
terhadap kerangka acauan (A). Konsep Gerak relatif ini dapat diperumum dengan
mengatakan bahwa semua gerak relatif, tidak ada gerak absolute.
0 comments:
Post a Comment