Sunday, July 23, 2017

Penelitian Survei





Survei adalah pemeriksaan atau penelitian secara komprehensif, Survei yang dilakukan dalam melakukan penelitian biasanya dilakukan dengan menyebarkan kuesioner atau wawancara, dengan tujuan untuk mengetahui: siapa mereka, apa yang mereka pikir, rasakan, atau kecenderungan suatu tindakan. Survei lazim dilakukan dalam penelitian kuantitatif maupun kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, survey lebih merupakan pertanyaan tertutup, sementara dalam penelitian kualitatif berupa wawancara mendalam dengan pertanyaan terbuka. Survei (survey) atau lengkapnya self-administered survey adalah metode pengumpulan data primer dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden individu.
Metode survei digunakan sebagai teknik penelitian yang melalui pengamatan langsung terhadap suatu gejala atau pengumpulan informasi melalui pedoman wawancara, kuisioner, kuisioner terkirim (mailed questionnaire) atau survei melalui telepon (telephone survey). Dimensi survey unit analisis data adalah, survei tidak hanya terbatas pada daftar pertanyaan saja, namun juga riset kepada orang-orang. Penganalisisan mungkin menggunakan informasi dari negara-negara, tahun, peristiwa, organisasi, dan lain sebagainya. Jika suatu analisis tersebut tidak digunakan kepada orang lain maka dapat dimanfaatkan untuk kedepannya.
Menurut Singarimbun dan Effendi (1989), penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data yang pokok. Menurut Daniel dalam Balipaper (2010), survey merupakan pengamatan atau penyelidikan yang kritis untuk mendapatkan keterangan yang baik terhadap suatu persoalan tertentu di dalam daerah atau lokasi tertentu atau suatu studi ekstensif yang dipolakan untuk memperoleh informasi-informasi yang dibutuhkan. Penelitian survei adalah jenis penelitian yang mengumpulkan informasi tentang karakteristik, tindakan,  pendapat dari sekelompok responden yang representative yang dianggap sebagai populasi.
Survei di bidang pendidikan, berkenaan dengan berapa banyak siswa yang mendaftar dan diterima di sekolah, berapa jumlah siswa rata-rata dalam satu kelas. Pertanyaan-pertanyaan kuantitatif ini diperlukan sebagai dasar perencanaan dan pemecahan masalah pendidikan di sekolah. Karena itu survey pendidikan lebih banyak digunakan untuk pemecahan masalah-masalah pendidikan termasuk kepentingan perumusan kebijakan pendidikan, bukan untuk pengembangan ilmu pendidikan dan bukan untuk menguji suatu hipotesis.
Pendekatan Survey dikatakan oleh Van Dalen bahwa studi survey merupakan bagian dari studi deskriptif dan salah satunya yaitu : School Survey yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektifitas pendidikan. Masalahnya berhubungan dengan situasi belajar, proses belajar mengajar, ciri-ciri personalia pendidikan, keadaan murid dan hal-hal yang menunjang proses belajar mengajar.
Contoh Pendekataan Survei BP3K departemen P dan K mengadakan survey tenteng kualitas pendidikan anak kelas 6 SD tahun di seluruh Indonesia tahun 1976. Survei tersebut bermaksud untuk mengetahui seberapa tinggi kualitas pendidikan yang tercermin dari daya serap beberapa bidang studi yang diajarkan di SD. Dalam survei tersebut dikumpulkan pula data tentang factor faktor yang mempengaruhi tingkat belajar belajar siswa.

2. Jenis – Jenis Penelitian Survey
Dalam konteks pendidikan dan tingkah laku,penelitian survey minimal dapat dikelompokkan menjadi lima macam (Sukardi, 2007), yaitu :
a)   Survey Catatan
Jenis survey ini sering disebut survey of records, karena dalam kegiatan penelitian ini banyak menggunakan sumber-sumber yang berupa catatan atau informasi nonreaksi. Dalam penelitian nonreaksi ini, penelitian ini biasanya tidak banyak melibatkan jawaban langsung dari subjek orang atau subjek yang diteliti. Survey model catatan ini mempunyai keuntungan disbanding model lainnya, yaitu bahwa objektivitas informasi yang diperolah lebih objektif dan bisa dipertanggungjawabkan.
b)   Survey Menggunakan Angket
Jenis kedua adalah metode survei dengan menggunakan angket atau kuisioner. Survei dengan angket biasanya didistribusikan ke responden melalui jasa pos. Dinegara-negara dimana masyarakatnya lebih maju tingkat pendidikannya, penelitian ini temasuk aman, tetapi untuk negara kita masih memerlukan pencermatan secara insentif.
c)    Survey Melalui Telepon
Pada penelitian ini, peneliti dengan menggunakan buku petunjuk telepon (buku kuning) menghubungi responden, kemudian mengatakan kepada mereka maksud dan tujuannya memperoleh informasi yang diinginkan berupa jawaban dari mereka. Seiring dengan kemajuan teknologi, penelitian survey melalui telepon juga maju dan banyak digunakan baik dalam bidang pendidikan maupun pada penelitian social.
d)   Survey Menggunakan Wawancara Kelompok
Teknik ini mirip dengan wawancara perorangan. Peneliti dalam menggali informasi dalam grup, memungkinkan terjadinya interaksi di antara anggota kelompok dan dengan peneliti, sehingga menghasilkan suatu gambaran yang lebih baik tentang keadaan subjek atau objek yang diteliti.
e)    Survey Menggunakan Wawancara Individu
Penelitian survey jenis yang kelima ini merupakan survey dengan menggunakan pendekatan konvesional, yaitu wawancara perorangan. Pada penelitian dengan wawancara individual ini lebih berhasil apabila peneliti merasa tertantang atau challenging untuk melakukan eksplorasi permasalahan dengan informasi terbatas.

3.    Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Membuat Pertanyaan Untuk Penelitian Survey
Hal-hal yang harus diperhatiakan adalah sebagai berikut :
a)    Hindari penggunaan jargon dan penggunaan singkatan
b)   Hindari ambiguitas atau pertanyaan-pertanyaan yang membingungkan dan pertanyaan yang kabur
c)    Hindari bahasa yang emosional dan bias, gunakan bahasa yang netra
d)   Hindari pertanyaan yang di dalam satu kalimat terdapat 2(dua) pertanyaan sekaligus
e)    Hindari pertanyaan yang mengarahkan jawaban responden
f)    Hindari pertanyaan yang di luar kemampuan responden untuk menjawabnya
g)   Hindari pertanyaan yang dimulai dengan premis yang salah
h)   Hindari pertanyaan mengenai masa depan
i)     Hindari pertanyaan yang menggunakan dua pernyataan negatif
j)     Hindari pertanyaan dengan kategori jawaban yang tumpang tindih

4.    Alat-alat Dalam Penelitian Survey
Alat-alat dalam penelitian survey adalah sebagai berikut :
a)    Questioner merupakan pertanyaan tertulis. Dalam menggunakan quesioner, maka peneliti akan banyak mendapatkan data secara faktual.
b)   Skala (Likert-type scale). Dalam menggunakan skala, maka jawaban-jawaban dari subjek akan lebih bersifat konseptual sesuai dengan self-concept masing-masing individu, adanya peran interpretasi dalam menjawab pertanyaan. Serupa dengan Rating slace dimana jawaban kita menunjukkan tingkat akan kesetujuan atau ketidaksetujuan.
c)    Dalam menggunakan tes, maka pertanyaan yang diajukan sudah memiliki standarisasi dan norma yang berlaku terhadap jenis tes yang digunakan sebagai alat tes.

5.    Langkah-langkah (procedure) Penelitian dengan Metode Survei
Menurut Yusuf, I.A, 2010, Secara umum survei dilakukan dalam beberapa tahapan, yakni:
a)    Menentukan masalah penelitian
b)   Membuat desain survey
c)    Mengembangkan instrumen survey
d)   Menentukan sampel
e)    Melakukan pre-test
f)    Mengumpulkan data
g)   Memeriksa data (editing)
h)   Mengkode data
i)     Data entry
j)     Pengolahan dan analisis data
k)   Interpretasi data
l)     Membuat kesimpulan serta rekomendasi

6.    Kelemahan dan Kelebihan Metode Survei
a)      Kelemahan
1)      Kuisioner yang digunakan dapat menggunakan kuisioner terkirim, dapat juga melalui telepon. Sehingga tidak ada interaksi langsung dari kedua pihak, peneliti pun tidak dapat mengetahui ekspresi dari responden.
2)      Secara sosiologis, metode survey melihat masyarakat sebagai kumpulan individu. Pendekatan ini dipandang sebagai pendekatan atomistic, dan tidak dipandang sebagai satu kesatuan sosial yang holostik.
3)      Survey bersifat kaku. Dimana tidak memungkinkan peneliti untuk meneliti hal-hal diluar rancangan.
b)      Kelebihan
1)      Penelitian survei merupakan perangkat penelitian yang murah dan cepat sehingga informasi yang dibutuhkan dapat dihasilkan secara akurat dan tepat waktu.
2)      Survei tidak terlalu menyita upaya pihak peneliti, sehingga memungkinkan mendapat informasi (data) dari subjek dalam jumlah banyak.
3)      Survei dapat digunakan untuk mengetahui opini, sikap, atau persepsi subjek.

0 comments:

Post a Comment