Pembelajaran fisika
tidak akan lepas dari hakekat fisika. Fisika merupakan cabang dari ilmu
pengetahuan alam (sains). Oleh karena itu, hakekat fisika dapat ditinjau dan
dipahami melalui hakekat sains. Menurut Zen dalam Sumaji dkk (1998: 161), sains
adalah suatu eksplorasi ke alam materi berdasarkan observasi, dan yang mencari
hubungan-hubungan alamiah yang teratur mengenai fenomena yang diamati serta
bersifat mampu menguji diri sendiri. Dawson dalam Sumaji dkk (1998: 161)
menyatakan bahwa sains adalah aktivitas pemecahan masalah oleh manusia yang
termotifasi oleh keingintahuan akan alam di sekelilingnya dan keinginan
memahami, menguasai, dan mengolahnya demi memenuhi kebutuhan. Sains merupakan
bagian dari kehidupan kita dan kehidupan kita merupakan bagian dari
pembelajaran sains.
Pendidikan
sains seharusnya bukan saja berguna bagi anak dalam kehidupannya, melainkan
juga untuk perkembangan suatu masyarakat dan kehidupan yang akan datang.
Menurut Orlich dalam Sumaji dkk (1998: 117), bahwa suatu ciri pendidikan sains
adalah bahwa sains lebih dari sekedar kumpulan yang dinamakan fakta. Cross
dalam Sumaji dkk (1998: 117) menyatakan bahwa belajar sains bukan hanya untuk
memahami konsep-konsep ilmiah dan aplikasinya dalam masyarakat, melainkan juga
untuk mengembangkan berbagai nilai. Menurut R. Rohandi (Sumaji, 1998: 113),
pembelajaran 11 sains (fisika) tidak lain merupakan proses konstruksi
pengetahuan melalui aktivitas berfikir anak. Dalam keadaan ini anak diberi
kesempatan untuk mengembangkan pengetahuannya secara mandiri melalui proses
komunikasi yang menghubungkan pengetahuan awal yang dimiliki dengan pengetahuan
yang akan atau harus ditemukannya.
Pembelajaran fisika seharusnya lebih
menekankan pada proses kegiatan yang dialami siswa melalui interaksi dengan lingkungan
dalam menguasai konsep fisika melalui penerapan aktivitas siswa itu sendiri.
Terdapat dua aspek penting dalam sains yaitu proses sains dan produk sains.
Fisika
dipandang sebagai suatu proses dan sekaligus produk sehingga dalam
pembelajarannya harus mempertimbangkan strategi atau metode pembelajaran yang
salah satunya melalui kegiatan demonstrasi dan praktik. Hal ini dikarenakan
melalui kegiatan demonstrasi, siswa memperoleh penjelasan tentang konsep yang
abstrak. Melalui kegiatan praktik, siswa melakukan olah pikir dan tangan.
Fisika merupakan pengetahuan tentang alam, sehingga dalam pembelajarannya harus
mempertimbangkan pendekatan pembelajaran yang sesuai. Salah satu pendekatan
yang sesuai dalam pembelajaran fisika yaitu kerja laboratorium.
Hal
ini dikarenakan dalam pembelajaran yang menggunakan kerja laboratorium siswa
akan lebih aktif dalam kegiatan eksperimen atau praktikum, siswa akan langsung
berinteraksi dengan alam dan siswa dapat memperoleh konsep fisika yang
dipelajarinya melalui kegiatan eksperimen tersebut. 12 Sumaji (1998: 121)
mengemukakan beberapa aspek penting yang dapat diperhatikan dalam memberdayakan
peserta didik melalui pembelajaran IPA (fisika) sebagai berikut:
a.
pentingnya memahami bahwa pada saat memulai kegiatan pembelajaran, siswa telah
memiliki berbagai konsepsi, pengetahuan yang relevan dengan apa yang mereka
pelajari
b.
aktivitas siswa melalui berbagai kegiatan nyata dengan alam menjadi hal yang
utama dalam pembelajaran IPA (fisika)
c.
dalam setiap pembelajaran IPA (fisika), kegiatan bertanya baik guru maupun
siswa menjadi bagian yang penting, bahkan menjadi bagian utama dalam
pembelajaran d. berkaitan dengan kegiatan bertanya bagi peserta didik,
pertanyaan “mengapa” menjadi hal yang fundamental dalam IPA (fisika). Kemampuan
peserta didik untuk memberi penjelasan tentang kemengapaan fenomena alam akan
sangat berguna dalam memahami suatu masalah. Berdasarkan beberapa hal di atas,
dalam belajar IPA (fisika) peserta didik lebih dilibatkan secara aktif dengan
tujuan untuk mengembangkan dan mengajarkan cara berfikir ilmiah agar peserta
didik dapat menjalankan proses perubahan konsepsi.
d. Berkaitan dengan kegiatan bertanya bagi peserta
didik, pertanyaan “mengapa” menjadi hal yang fundamental dalam IPA (fisika).
Kemampuan peserta didik untuk memberi penjelasan tentang kemengapaan fenomena
alam akan sangat berguna dalam memahami suatu masalah. Berdasarkan beberapa hal
di atas, dalam belajar IPA (fisika) peserta didik lebih dilibatkan secara aktif
dengan tujuan untuk mengembangkan dan mengajarkan cara berfikir ilmiah agar
peserta didik dapat menjalankan proses perubahan konsepsi
0 comments:
Post a Comment