Tuesday, July 18, 2017

PEMBELAJARAN FISIKA





Pembelajaran fisika tidak akan lepas dari hakekat fisika. Fisika merupakan cabang dari ilmu pengetahuan alam (sains). Oleh karena itu, hakekat fisika dapat ditinjau dan dipahami melalui hakekat sains. Menurut Zen dalam Sumaji dkk (1998: 161), sains adalah suatu eksplorasi ke alam materi berdasarkan observasi, dan yang mencari hubungan-hubungan alamiah yang teratur mengenai fenomena yang diamati serta bersifat mampu menguji diri sendiri. Dawson dalam Sumaji dkk (1998: 161) menyatakan bahwa sains adalah aktivitas pemecahan masalah oleh manusia yang termotifasi oleh keingintahuan akan alam di sekelilingnya dan keinginan memahami, menguasai, dan mengolahnya demi memenuhi kebutuhan. Sains merupakan bagian dari kehidupan kita dan kehidupan kita merupakan bagian dari pembelajaran sains. Pendidikan sains seharusnya bukan saja berguna bagi anak dalam kehidupannya, melainkan juga untuk perkembangan suatu masyarakat dan kehidupan yang akan datang.
Menurut Orlich dalam Sumaji dkk (1998: 117), bahwa suatu ciri pendidikan sains adalah bahwa sains lebih dari sekedar kumpulan yang dinamakan fakta. Cross dalam Sumaji dkk (1998: 117) menyatakan bahwa belajar sains bukan hanya untuk memahami konsep-konsep ilmiah dan aplikasinya dalam masyarakat, melainkan juga untuk mengembangkan berbagai nilai. Menurut R. Rohandi (Sumaji, 1998: 113), pembelajaran 11 sains (fisika) tidak lain merupakan proses konstruksi pengetahuan melalui aktivitas berfikir anak. Dalam keadaan ini anak diberi kesempatan untuk mengembangkan pengetahuannya secara mandiri melalui proses komunikasi yang menghubungkan pengetahuan awal yang dimiliki dengan pengetahuan yang akan atau harus ditemukannya.
Pembelajaran fisika seharusnya lebih menekankan pada proses kegiatan yang dialami siswa melalui interaksi dengan lingkungan dalam menguasai konsep fisika melalui penerapan aktivitas siswa itu sendiri. Terdapat dua aspek penting dalam sains yaitu proses sains dan produk sains. Fisika dipandang sebagai suatu proses dan sekaligus produk sehingga dalam pembelajarannya harus mempertimbangkan strategi atau metode pembelajaran yang salah satunya melalui kegiatan demonstrasi dan praktik. Hal ini dikarenakan melalui kegiatan demonstrasi, siswa memperoleh penjelasan tentang konsep yang abstrak. Melalui kegiatan praktik, siswa melakukan olah pikir dan tangan. Fisika merupakan pengetahuan tentang alam, sehingga dalam pembelajarannya harus mempertimbangkan pendekatan pembelajaran yang sesuai.
Salah satu pendekatan yang sesuai dalam pembelajaran fisika yaitu kerja laboratorium. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran yang menggunakan kerja laboratorium siswa akan lebih aktif dalam kegiatan eksperimen atau praktikum, siswa akan langsung berinteraksi dengan alam dan siswa dapat memperoleh konsep fisika yang dipelajarinya melalui kegiatan eksperimen tersebut. 12 Sumaji (1998: 121) mengemukakan beberapa aspek penting yang dapat diperhatikan dalam memberdayakan peserta didik melalui pembelajaran IPA (fisika) sebagai berikut:
a)          Pentingnya memahami bahwa pada saat memulai kegiatan pembelajaran, siswa telah memiliki berbagai konsepsi, pengetahuan yang relevan dengan apa yang mereka pelajari
b)          Aktivitas siswa melalui berbagai kegiatan nyata dengan alam menjadi hal yang utama dalam pembelajaran IPA (fisika)
c)          Dalam setiap pembelajaran IPA (fisika), kegiatan bertanya baik guru maupun siswa menjadi bagian yang penting, bahkan menjadi bagian utama dalam pembelajaran

0 comments:

Post a Comment